Tekanan Maksimal di Pekan Penentuan
Napoli sukses memastikan diri sebagai kampiun Serie A musim 2024/25 usai meraih kemenangan penting 2-0 atas Cagliari pada Jumat, 24 Mei 2025 pukul 02.45 WIB di Stadion Diego Armando Maradona. Hasil ini membawa Partenopei menutup musim dengan koleksi 82 poin dari 38 pertandingan — unggul tipis satu angka dari pesaing terdekat, Inter Milan.
Persaingan menuju tangga juara berlangsung ketat hingga pekan terakhir. Inter terus menempel ketat dan sempat membuka peluang untuk memaksa pertandingan penentu gelar. Namun, Napoli tetap tenang dan mampu mengendalikan nasib mereka sendiri dengan penampilan solid di laga pamungkas.
Conte Cetak Rekor, McTominay Bersinar
Kesuksesan ini menjadi momen spesial bagi pelatih Antonio Conte. Ia menjadi pelatih pertama yang memenangkan gelar Serie A bersama tiga klub berbeda: Juventus, Inter Milan, dan kini Napoli. Lebih hebatnya lagi, ini adalah kali ketiga Conte meraih gelar liga domestik di musim pertamanya bersama klub baru, setelah sukses sebelumnya bersama Chelsea dan Juventus.
Dalam perjalanan menuju gelar, peran pemain rekrutan musim panas sangat terasa. Scott McTominay tampil gemilang dengan mencetak 12 gol dan menyumbang 6 assist. Sementara Romelu Lukaku menyumbangkan 14 gol dan 10 assist. Keduanya berperan vital dalam menjaga konsistensi tim di tengah tekanan ketat papan atas.
Tantangan Berat dan Minimnya Investasi
Napoli harus menghadapi banyak tantangan sepanjang musim, termasuk kehilangan bintang utama mereka, Khvicha Kvaratskhelia. Pemain asal Georgia tersebut hengkang ke Paris Saint-Germain pada bursa transfer Januari, padahal ia merupakan pilar serangan tim dalam dua musim terakhir.
Menariknya, manajemen klub tidak melakukan belanja besar setelah penjualan Kvaratskhelia. Napoli hanya mendatangkan beberapa pemain dengan status pinjaman, seperti Simone Scuffet dan Phillip Billing. Pembelian permanen hanya dilakukan terhadap Luis Hasa dengan nilai €500.000. Sementara satu-satunya rekrutan lini depan, Noah Okafor, hanya bermain 36 menit di liga.
Meski demikian, Conte mampu memaksimalkan skuat yang ada. Dengan produktivitas gol paling rendah di antara para juara era Serie A modern, Napoli membuktikan bahwa keseimbangan taktik dan kerja kolektif bisa mengantar mereka menuju kejayaan. Ini menjadi gelar Serie A keempat sepanjang sejarah klub dan yang kedua dalam tiga tahun terakhir.
