Laga antara Timnas Indonesia melawan China pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno tak hanya menyajikan tensi tinggi di lapangan. Di tribun utara, kelompok suporter La Grande Indonesia (LGI) berhasil mencuri perhatian lewat tifo raksasa bertema “Battle with Honour”. Koreografi ini digelar saat lagu kebangsaan dinyanyikan, menciptakan atmosfer magis yang membangkitkan semangat juang para pemain.
Tifo tersebut perlahan dikerek hingga menutupi hampir seluruh area tribun. Lewat simbolisasi prajurit dan tulisan yang kuat, LGI ingin menyampaikan pesan bahwa perjuangan para pemain di lapangan adalah bentuk nyata mempertahankan kehormatan bangsa. “Tembok China dibangun berabad-abad, tapi bisa runtuh dalam 90 menit di SUGBK,” begitu pesan yang mereka sampaikan dengan lantang dan penuh keyakinan.
Simbol Prajurit dan Identitas Budaya Nusantara
Tokoh utama dalam tifo yang ditampilkan adalah sosok prajurit. Menurut LGI, sosok ini mewakili semangat juang seluruh pemain Timnas Indonesia yang bertarung bukan hanya dengan fisik, tapi juga hati dan martabat bangsanya. Prajurit itu muncul sebagai simbol kekuatan dan keberanian yang siap menghadapi siapa pun di medan laga.
Menariknya, LGI tidak hanya menampilkan simbol prajurit biasa. Prajurit tersebut digambarkan mengenakan atribut budaya dari berbagai penjuru Indonesia. Perisai Dayak, kain Ulos dari Batak, tutup kepala Jawa, hingga kalung batu Mustika mewakili kekayaan budaya Nusantara. Bahkan senjata tradisional dari Maluku dan hiasan Papua turut melengkapi. Ini menjadi gambaran nyata bahwa perjuangan Timnas adalah perjuangan seluruh rakyat dari Sabang sampai Merauke.
Apresiasi dan Harapan Setelah Kemenangan Tipis
Usaha LGI dalam menampilkan tifo dan koreografi tak sia-sia. Di lapangan, pasukan Garuda sukses menumbangkan China dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal yang dicetak Ole Romeny menjadi penutup manis bagi aksi luar biasa dari para pendukung di tribun. Kemenangan ini sekaligus mengantar Indonesia selangkah lebih dekat ke babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026.
LGI pun menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat. Mereka menyebutkan bahwa empat elemen koreografi yang ditampilkan kali ini — mulai dari mozaik kertas, jas hujan warna-warni, parade bendera, hingga tifo megah — menunjukkan kreativitas suporter Indonesia yang semakin matang. Dengan penuh harap, mereka menutup aksinya dengan pesan kuat: “Dream, Believe, Make It Happen!” Sebuah pesan sederhana, namun sarat makna untuk perjuangan yang belum selesai.